Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi , kiki panggilan akrab anak ikang
fauzi ini saat memulai Karirnya saat ikut program magang di perusahaan
di Las’ Copaque Production(rumah produksi yang membuat film animasi
Upin-Ipin). Sejak awal 2010, dia diterima di sana . Dia merupakan
satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia
terjun langsung ikut membuat animasi film anak-anak yang banyak
digemari di Indonesia itu.
digemari di Indonesia itu.
Meski magang, Kiki sudah dibayar RM 500 atau Rp 1.400.000 per bulan.
Lantaran pekerjaannya dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai
karyawan dengan gaji lebih besar. Namun, mulai September ini, dia harus
mengambil cuti untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.
Di rumah produksi tersebut, Kiki mengaku belajar banyak tentang 3D
modeller dan setting and background modeller, tapi akhirnya lebih sreg
menjadi animator untuk film Upin-Ipin. Animator itu menganimasi setiap
shoot adegan. Misalnya, saat Upin berjalan, kakinya dianimasi agar
gerakannya pas. Terus, eye blinking, lipsing, dan sebagainya. “Karena
itu, seorang animator suka ngaca sendiri sambil ngomong supaya tahu
ekspresinya saat membuat animasi,” paparnya.
Ada 20 animator di rumah produksi itu dan Kiki adalah satu-satunya
dari Indonesia. Saat ini, meski sedang cuti, dia mendapat tugas untuk
ikut mempersiapkan Upin-Ipin ke layar lebar. Kiki-lah yang memberikan
sentuhan Indonesia dalam film dua anak kampung Malaysia itu.
Misalnya, lewat tokoh Shanty, teman Upin dari Jakarta. Agar
benar-benar Indonesia, Kiki memberikan banyak polesan pada tokoh Shanty.
Pada kesempatan lain, seperti dalam episode Berkelah atau Piknik,
Kiki memasukkan unsur-unsur Indonesia untuk menyesuaikan dengan tokoh
Shanty yang asli Indonesia. Misalnya, membuat animasi kue bakpia,
semprong, dan keripik ceker ayam. “Supaya lebih kaya kulturnya. Dan
mereka suka,” ucapnya bangga.
bukan saja sebagai animator upin dan ipin ini saja, ternyata Marsha
Chikita Fawzi yang tak lain adalah putri pasangan selebriti Ikang Fawzi
dan Marissa Haque penggagas Unyil dan Upin bersalaman di dunia maya
sebagai ikon kampanye “Damai Yuk” untuk Indonesia-Malaysia yang di
posting di akun twitter dan facebooknya. (dh)
sumber : tercerahkan.com



0 Comments:
Post a Comment